Minggu, 06 September 2015

Aku hanyalah wanita biasa. Yang hanya berharap bisa bahagia bersama orang-orang yang kucintai setiap saat. Aku tidak berharap lebih. Bahagiakan orang orang yang kucintai, maka aku akan memberikan kebahagiaan juga untukmu.

Jangan diam selalu. Mana rasa cintamu yang dulu. Bukankah dulu kau pernah bilang ingin aku menganggap dirimu ada di dalam hidupku. Tapi setelah semua kau bisa, kenapa kau tidak seperti itu lagi?

Aku Sangat mencintaimu. Bicaralah. Katakan dimana salahku? Jangan biarkan aku larut dalam dosa. Jika benar aku salah maafkan aku. Semua yang kulakukan hanya ingin keluarga kita tetap bahagia.

KU bukan wanita sempurna. Tapi bisakah aku berharap kau mengajarkan ku menjadi istri yang sholehah? Jangan diam mas. Jangan biarkan aku selalu dihasut oleh setan. Bimbingan aku.

Diam mu membuat aku marah dan benci padamu. Dan itu membuatku berdosa padamu. Ampunkan aku mas. Jangan biarkan aku semakin bertambah dosa padamu.

Sejujurnya aku hanya kesal padamu. Kenapa mas kurang perhatian lagi padaku? Dn kenapa kamu tidak panik saat anak kita sakit? Kenapa kamu Santai saja? Aku kesal mas. Sakit hatiku. Sedih rasanya Bila aku lihat anak orang sakit, ibunya panik tapi lebih cekatan ayahnya dri pada ibunya. Selama ini kuperhatikan selalu aku dulu yg punya inisiatif bawa anak kita berobat duluan. Kamu kenapa santai mas? Kenapa mas?  

Aku tidak pernah mempermasalahkan tentang Uang Diantara kita. Tapi kulihat kamu yang mempermasalahkannya.

Jawab aku mas. Jawab. Apa aku salah menilai mu?

Aku Sangat mencintaimu.  dulu aku pernah Bertanya apakah kamu pernah berpikir ingin membawaku ke syurga? Kamu jawab 'tidak'. Apakah itu bercanda mas? Sedih hatiku mas.

Mas, maafkan aku. Mari kita saling terbuka.  Dari hati ke hati kita mas. Aku ingin kita menjadi Keluarga sakinah Mawaddah wa Rahmah. Jadikan aku istri sholehah mas. Jangan umpan aku untuk durhaka padamu.

Aku Akan selalu mencintaimu. Selamanya.


SEBUAH PERJALANAN: Alhamdulillaah

SEBUAH PERJALANAN: Alhamdulillaah

SEBUAH PERJALANAN: Alhamdulillaah

SEBUAH PERJALANAN: Alhamdulillaah